Jumat, 04 April 2014

'28

PROLOG
Entah apa yang salah dari semua ini, semuanya terasa begitu asing. Benar – benar sangat asing, bahkan aku seperti kehilangan diriku sendiri. Semua ini terasa begitu membingungkan, bahkan aku tidak tahu letak kesalahanku. aku seperti mengambang dan begitu sangat kebingungan. Aku ingin merubah semuanya, tapi mengapa selalu saja ada cobaan. Apa yang salah dengan hati ini, dengan semua pemikiran ini. Aku begitu kehilangan semangat, hingga terkadang aku bingung hingga bahkan menjadi mudah lupa. Mungkin aku bisa menebak sejak kapan semua ini terjadi. Ya benar, semua ini terjadi ketika semua hubungan itu mulai retak. Benar – benar retak,bahkan berpikir untuk memperbaiki pun seakan tak mau. Entah, entah apa yang membuatnya seperti ini.
Semua itu berawal ketika kita seperti mulai kehilangan pembicaraan,kehilangan semua kemesraan, bahkan kita pun seolah tak mengenal lagi arti kebersamaan. Kau, mulai melupakan ku. Tapi aku, seolah mengingat mu dengan sosok yang berbeda. Keceriaan,senyuman, bahkan tangisan kini sudah memudar. Benar – benar pudar. Entah pergi kemana semua itu, semuanya menghilang perlahan tanpa sedikit pun berpamitan. Mengapa secepat ini? 10 bulan memang bukan waktu yang sebentar bagi kita yang baru mengenal. Yaa mengenal arti dari kata sebuah cinta. Cinta yang benar – benar cinta atau semua ini hanya sebuah sandiwara untuk mengisi waktu kosong mu. Mungkin sangat bisa kutebak kau hanya menganggap semua ini permainan dan hanya sebuah rasa tanpa keseriusan. Entah aku yang salah menempatkan hati atau mungkin aku yang terlalu berharap? Pikiran ku selalu menolak jika aku menganggap semuanya ini hanya sebagai permainan yang mungkin anak remaja sekarang bilang “hanya untuk statusan”. kau,seperti tak ingat dengan kata – kata yang pernah kau ucapkan. Kata yang dengan refleks keluar dari mulutmu, bahkan keluar dengan spontan dari hatimu. Bagai petir yang menyambar,kata – kata mu begitu mengagetkan. Begitu menyenangkan, dan mampu membuat bibir ini menyimpulkan sedikit senyuman manis nan tulus. Bukan keindahan atau keformalan bahasa yang kau lantunkan, tetapi sebuah cinta yang keluar bersamaan dengan sebuah ketulusan. Begitu sakti kata itu, hingga dulu mampu membuat ku hingga terbata – bata untuk berbicara,dan sekarang mampu membuat hatiku seakan pecah tanpa sisa. Sakti bukan?
Kau memang jago membuat semua orang tersenyum, membuat semua orang tertawa. Begitu pula aku yang terjebak dengan semua sihir mu. Tapi bagai pelet, semua ini terjadi hanya sementara. Sangat sementara. Sihir mu seperti tidak lagi ingin mempengaruhi ku. Jika kau ingin tahu, aku selalu saja berharap sihir mu itu permanently not to temporary. Tapi apa ada didunia ini yang selamanya, tidak bukan? Sekarang aku mengetahui semua jawabannya. Tidak semua, tapi hanya sedikit dari semua tanda tanya. Jawaban yang mungkin akan membuat ku sedikit lega,lebih nya aku harap akan membuat ku merasa tenang. Jawabannya,mungkin salahku. Mungkin aku yang terlalu menyimpan juga memasrahkan hati ini. Yaa aku yang terlalu berharap. Apa yang harus aku lakukan dengan semua keadaan ini? mungkin waktu yang akan menjawab. Aku, akan mengikuti alurnya.


‘28